Pages

Ads 468x60px

Labels

BINA BANGUN BANGSA : Strategic National Development Organization

Rabu, 26 Februari 2014

Hasjim Djalal Beri Konribusi Besar untuk Maritim Indonesia

Hasjim Djalal Beri Konribusi Besar untuk Maritim Indonesia

Jakarta – Pakar hukum laut internasional, Hasjim Djalal genap berusia 80 tahun pada Selasa (25/2). Hasjim tercatat sebagai salah satu arsitek United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) atau konvensi hukum laut internasional yang disahkan PBB pada 10 Desember 1982.
Konvensi hukum laut internasional merupakan pengembangan teori bahwa satu negara yang terdiri atas kepulauan, dianggap satu, dan menyatukan seluruh perairan di dalamnya sebagai wilayah nasionalnya.

Pada saat Indonesia merdeka 1945, wilayah Indonesia hanya dua juta kilometer persegi. Namun, sejak berlakunya UNCLOS, luas wilayah Indonesia meningkat tiga kali lipat menjadi hampir enam juta kilometer persegi.

“Hasjim Djalal ibarat mercusuar yang sangat dibutuhkan kapal yang tengah berlayar di tengah lautan. Ia menjadi pemandu kapal di malam hari agar tidak tertabrak karang,” kata Kepala Staf Angkatan Laut TNI Laksamana Marsetio saat menghadiri peringatan HUT Hasjim Djalal ke-80, kemarin, dalam keterangan pers yang diterima, di Jakarta, Rabu (26/2).

“Hasjim Djalal ibarat mercusuar yang sangat dibutuhkan kapal yang tengah berlayar di tengah lautan. Ia menjadi pemandu kapal di malam hari agar tidak tertabrak karang,”

Marsetio mengungkapkan, pihaknya kerap berkomunikasi dan meminta saran dari Hasjim dalam semua potensi konflik terkait masalah perbatasan.

“Dedikasi, loyalitas, dan pengabdian beliau sangat besar bagi bangsa ini. Karena itu beliau mendapat bintang jasa sebagai penghargaan tertinggi TNI AL yang diberikan secara selektif,” ungkap Marsetio.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutarjo juga mengatakan, Hasjim adalah sosok pahlawan dan pelaku sejarah.

Menurut Cicip, ke depan harus ada perubahan paradigma pembangunan dari yang selama ini landbased oriented menjadi marinebased oriented. “Karena 70% wilayah Indonesia adalah lautan. Laut sebagai satu andalan perekonomian kita ke depan,” kata Cicip.
Sementara mantan Duta Besar Indonesia untuk AS, Dino Patti Djalal mengatakan Hasjim seorang figur sederhana.

“Pak Hasjim adalah orang kampung yang hingga sekarang masih tidur di lantai. Jam tangan yang dikenakannya masih jam tangan yang dikenakannya 20 tahun yang lalu,” kata Dino yang merupakan putra Hasjim.

Menurut Dino, Hasjim dapat mensimplikasi masalah yang rumit menjadi mudah dicerna.

“Pelajaran penting yang saya dapat dari Pak Hasjim adalah kemampuan beradu argumentasi sangat penting. Bukan hanya adu lantang berteriak.

Kemampuan meyakinkan lawan dengan argumentasi yang kuat menjadi yang utama. Hal yang saya ingat dari beliau adalah gigih mempertahankan kepentingan nasional. Beliau bisa berjam jam berunding bahkan bisa sampai pagi,” tandasnya.

Suara Pembaruan




Penulis: C-6/YS
Sumber:Suara Pembaruan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

sample teks

Sample Text

 
Blogger Templates